TIPS Memilih IP CAMERA

Jumat, 02 September 2016

TIPS Memilih IP CAMERA


Hampir setahun sudah tulisan saya terakhir tentang perbandingan IP CAM & CCTV analog di blog kesayangan ini. Sekarang di tahun 2014 ini kita melihat fenomena penurunan harga Chip CMOS untuk IP CAMERA, hampir 90% chip ip camera sudah ber-resolusi HD atau minimal 1280x720 pixel. Sayang sekali penurunan 40% harga Ip camera dari setahun lalu direcoki kenaikan kurs USD terhadap rupiah sebesar 20%, sehingga penurunan harga tersebut bagi orang Indonesia tidak terasa besar.


Akan tetapi di tahun 2014 ini demand dari IP CAMERA naik signifikan, dari sepengetahuan saya sendiri untuk kota BANDUNG saja, perusahaan semacam ADIRA, SINAR MAS, BANK JABAR BANTEN mulai menggunakan IP CAMERA. Hotel hotel di BANDUNG semisal PAPANDAYAN sudah mulai mengganti kamera CCTV ANALOG ke IP CAMERA. Semenjak ada pemerkosaan mahasiswa Malaysia di UNPAD, universitas orang sunda ini dengan paniknya mengganti semua CCTV dengan IP CAMERA disetiap pintu gerbang dengan alasan plat nomor mobil tidak terbaca walau dengan CCTV analog 800 TV LINES sekalipun. Permintaan dari walikota Bandung Ridwan Kamil untuk CCTV disetiap perempatan juga diterjemahkan dengan penggunaan IP CAMERA secara Cloud Based, dimana software-nya sedang dikerjakan oleh Prof. Suhono dari Elektro-ITB. Satu kenyataan kebanyakan konsumen IP CAMERA biasanya orang yang mengerti IT atau jaringan LAN.

Dengan segala keunggulan IP CAMERA, saya merasa masih banyak yang belum mengerti bagaimana mendesain sistem IP CAMERA yang Simple, Expandable and Sustainable .

NVR atau PC SERVER

Pertama tentang media perekam, haruskah NVR atau PC SERVER, atau gabungan keduanya? Tergantung tujuannya dari pemasangan IP CAMERA itu sendiri, apabila untuk perekaman 24 jam non-stop disarankan menggunakan NVR. Karena NVR harganya jauh lebih murah dari PC SERVER, server termurah dengan prosesor 4 core harganya bisa 2000USD sedangkan NVR bisa dijumpai mulai harga Rp1-2juta untuk 4 sampai 8 kamera.

Kelebihan dari NVR adalah standar ONVIF  , apa sih ONVIF? ONVIF itu semacam forum produsen IP Based CCTV untuk penyamaan standar. Apabila menggunakan NVR yang sudah ONVIF, anda bisa mencampur berbagai macam merk kamera yang sudah ONVIF. Apabila menggunakan PC SERVER misalkan menggunakan 8 kamera, maka ke delapan kamera tersebut harus merk yang sama karena menggunakan software based recording. Saat ini kebanyakan IP CAMERA berstandar ONVIF 2.0.

Akan tetapi apabila anda ingin mengintegrasikan IP CAMERA dengancustom software misalnya Vehicle Counting, Facial Recognition, Mesin Absensi dll, menggunakan PC SERVER sebuah keharusan. Dan disarankan menggunakan 1 merk tidak di campur. Atau keduanya dipakai NVR+ PC SERVER, NVR untuk merekam kejadian 24 jam, PC Server dipakai untuk tugas DIGITAL FORENSIC, misalkan Facial Recognition feature dipakai untuk Snapshot foto-foto wajah pegawai yang memasuki gerbang gedung tempat bekerja.

Haruskah NAS Support?

Pengalaman pasang IP Camera di kampus Ganesha ITB, pihak Unit Sumber Data Informasi ITB (USDI ITB) sebagai pemilik jaringan LAN disana memiliki aturan bahwa Server dan Data Server harus terpisah, jadi di ITB semua SERVER hanya memiliki HDD kecil sementara Data Storage menggunakan NAS (Network Access Storage), dan dalam gedung terpisah. Sehingga pemilihan IP CAMERA pun harus yang sudah mendukung NAS.

Dengan IP CAM yang sudah mendukung NAS, data file langsung dikirim ke NAS dari kamera langsung tanpa perantara NVR atau Server, NVR atau Server hanya sebagai Traffic Setup Controller. Dengan demikian Storage bisa disembunyikan jauh dari tangan-tangan usil. Dengan memilih IP CAM yang sudah support NAS, berarti IP CAM tersebut juga sudah siap mendukung Cloud Storage.

100% IP Camera bisa mengirim data ke tampat jauh (cloud) dengan FTP, sayangnya FTP masih belum murni NAS dan tidak aman. Local Storage di server masih dibutuhkan. Hanya segelintir merk IP CAMERA yang mendukung NAS diantaranya, yang saya tahu:

  • FLIR
  • AXIS
  • VIVOTEK
  • HIKVISION (tidak semua model)
  • MILESIGHT (tidak semua model)



POE atau DC Power


Sebisa mungkin pilih IP CAMERA yang sudah POE dan gunakan feature POE-nya. Gunakan juga POE switch, contoh yang murah dan handal TP-LINK TL-SF1008P. Kenapa? Lebih tahan terhadap power surge, Daya listrik lebih stabil dan menggunakan lebih sedikit kabel.

KECUALI

Untuk kamera traffic di jalan raya, biasanya banyak menggunakan DC Power yang berasal dari UPS + battery Back Up. Supaya bisa terus merakam dan megirim data walau listrik padam.

SDK

Apabila anda berencana untuk memakai IP CAMERA untuk pengembangan custom software. Pilih IP Camera yang telah menyediakan SDK yang sudah komplit, misalkan HIKVISION, FLIR, kedua produsen ini memiliki SDK untuk keperluan pengembang software yang komplit dan dengan pembelian jumlah besar SDK digratiskan. Misal SDK untuk Vehicle Counting, Product recognition/Facial recognition.

Existing Network or Newly Build


Menumpang jaringan yang sudah ada ataukah membuat yang baru. Sebisa mungkin menumpang jaringan yang telah ada, untuk menghemat biaya. Tapi lihat dulu apakah sudah gigabit LAN atau masih 10/100Mbps? Hitung keperluan bandwidth dan storage disini.

PAKET atau NON PAKET


Tidak seperti CCTV ANALOG yang bisa dengan gampang dipaketkan, IP CAMERA jauh lebih sulit dipaketkan. 

Sebulan lalu kami mendapatkan proyek pemasangan IP Camera di gedung Imigrasi Tasikmalaya, karena mereka terburu-buru, kami dibayar dan dipaksa segera datang tanpa tahu layout bangunan sebelumnya. Membawa 2 roll kabel UTP Cat.5 dan 5 Switch Hub 4 port. Dikiranya cukup ternyata ada bentangan kabel dari pos satpam ke Gedung Utama sejauh 90 meter. Hub murah yang kami bawa tidak sanggup menerima data apabila semua port terpakai. Terpaksa kami balik ke Bandung untuk mengambil Gigabit Switch hub yang memiliki Cache momory lebih tinggi dan kapasitas kecepatan lebih. Setelah mengganti dengan Gigabit Switch tersebut proses instalasi bisa diselesaikan.

Hal-hal mengapa sulit menjual paket Ip camera dibanding paket Analog CCTV:
  1.  Analog CCTV hanya tergantung jumlah kabel terpakai. Bawa kabel, DVR, dan kamera, that is it! Semua bisa lancar!
  2. IP Camera tergantung situasi lapangan, jarak bentang terjauh, outdoor atau Indoor, bisa mempengaruhi pilihan kabel. 
  3. Kualitas kabel LAN ada yang mulai dari Rp800/meter sampai Rp16.000/meter. Semakin mahal semakin tahan lama (saya menggunakan kabel UTP Cat5 Belden di rumah orang tua semenjak 2003), dan bentangan data maximum untuk cat.5 bisa sesuai teori yaitu 100 meter. Kabel abal2 dibawah 80 meter. Untuk penggunaan outdoor bisa menggunakan kabel UTP Cat.6 bisa dibentang sejauh 170-190meter.
  4. Kualitas Switch Hub, ada baiknya Hub terdekat dengan NVR menggunakan Switch / Hub gigabit atau terbaik. 
  5. Hitung kapasitas bandwitdth Ip Camera yang dibutuhkan dan juga storage yang diperlukan untuk jumlah hari tertentu  dengan menggunakan website ini. Bandingkan bandwidth dibutuhkan dengan kapasitas tersedia di Network existing. Apakah harus membangun jaringan baru atau numpang di jaringan lama?
  6. Apabila anda ingin memasang IP Camera untuk di rumah atau ruko kecil 2 lantai mungkin pilih paket. Tapi untuk kebutuhan diatas 8 kamera, BULLSHIT, sangat sulit bagi saya merancang sistem IP CAM tanpa survey. Minimal kirim via email layout denah rumah ber-skala. Bisa dalam bentuk file AUTOCAD. 

0 komentar :

Posting Komentar